Memulai
bisnis mungkin bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang kurang meyakinkan
bagi sebgian masyarakat kita. Mengingat di masyarakat kita ini masih banyak yang
memiliki mindset bahwa pekerjaan yang dapat menjadi dan meyakinkan untuk di
pegang adalah menjadi PNS atau karyawan di sebuah perusahaan besar.
Dan
kebanyakan orang tua di negeri kita ini tidak menginginkan anak-anaknya menjadi
seorang pebisnis. Mereka menginginkan dan mengarahkan anak-anak mereka
sedemikian rupa untuk menjadi karyawan baik pemerintah maupun swasta. Bahkan
mereka dalam menseleksi calon pendamping anak mereka pun di pilih yang memiliki
pekerjaan tetap.
Dan
masih besarnya anggapan di masarakat kita bahwa menjadi pengusaha atau pebisnis
adalah jalan cadangan. Jadi ketika tujuan utama yaitu melamar kerja tidak di
terima-terima, lalu frustasi dan di pilihlan berikutnya adalah jalan berwirausaha ini.
Namun
memang jika kita lihat cukup banyak pengusaha saat ini yang memulai usahanya di
saat kepepet dan akhirnya kini menjadi pengusaha yang sukses dan maju. Namun
walau begitu bukan berarti dalam memulai bisnis ini harus menunggu kita kepept
dulu. Karena sesungguhnya dalam bisnis ini di butuhkan ketekunan, kesabaran dan
mental yang kuat. Maka bagi siapapun yang ingin memulai bisnis, baik dalam
keadaan kepepet ataupun longgar maka butuh konsentrasi dan kesungguhan.
Daintara
hal-hal yang merupakan kunci dalam memulai bisnis seorang muslim dalam hal modal mindset dan mental
yang harus dimiliki adalah :
Kesungguhan
Untuk
dapat memulai bisnis, maka hal yang di butuhkan oleh seorang calon pengusaha
adalah kesungguhan. Kesungguhan dalam artian sungguh-sungguh ingin memulai dan
memilih jalan bisnis. Bukanlah sebagai sambian, sampingan yang dapat ditinggal
sewa ktu-waktu dapat di
pungutnya di kemudian hari ketika di butuhkan. Mungkin hal ini bisa saja kita
lakukan, namun untuk target jangka panjang, strategi bisnis dengan cara ini
tidak akan efektif dan akan tergerus oleh kerasnya persaingan di dunia bisnis.
Selain
kesungguhan dalam hal merancang dan menjalankan bisnis, sebagai seorang
pebisnis muslim kunci yang utama dan pertama harus dimiliki dalam menerapkan strategi
bisnis adalah patuh dan taat pada rambu-rambu dan batasan yang telah di larang
dalam syariat Islam. Karena diantara hal yang sering dilupakan oleh para
pebisnis muslim adalah batasan dalam Islam. Misalnya salah satunya adalah Riba
yang jelas-jelas telah haram di dalam Islam. Namun di dalam kenyataannya
kebanyakan pebisnis yang muslim ini banyak yang dalam usahanya selalu berikatan
dengan riba. Seolah-olah riba ini sudah merupakan hal pokok dalam bisnis.
Banyak
anggapan dari para calon pebisnis muslim bahwa bagiamana bisa memulai bisnis
tanpa riba. Sementara bisnis harus dibangun diatas modal yang kuat. Dan modal
ini tidaklah bisa di dapat kecuali dengan pinjaman riba dengan segala
bentuknya. Sehingga mereka pun ciut nyali dan akhirnya pun terjerumus dalam
riba atau minimal jadi pengangguran terselubung.
Masalah
memulai bisnis ini merupakan hal yang cukup rumit bagi sebgian orang. Namun hal
ini masih bisa di tanggulangi menggunakan strategi – strategi dalam membangun
bisnis bagi seorang muslim. Karena tidaklah rizki itu berhenti pada manusia
kecuali telah habis usianya.
Untuk
menangulangi permasalahan pelik seputar riba disini, maka seorang pengusaha
harus mencari jalan pintas dalam usaha yang menggunakan modal kecil dan terjangkau.
Strategi bisnis dengan modal kecil ini insyaa Allah akan kami tulis dalam satu
artikel tersendiri pada tempatnya nanti biidznillah.
Mental Baja
Bagi
seorang muslim yang ingin memulai suatu bisnis dalam kehidupannya, maka yang ia
butuhkan selanjutnya adalah mental yang kuat bak baja. Karena dalam bisnis ini,
mental kita akan di gembleng dengan berbagai macam rintangan di dalamnya. Siapa
saja yang memiliki mental yang lembek, maka mereka akan mental dan terhempas
dari kancah dunia bisnis.
Mental
yang kuat bak baja disini bukan berarti terus berani segalanya termasuk berani
rugi dengan bertindak kurang perhitungan. Namun disini berani adalah berani
berspekulasi dengan perhitungan yang kuat dan teliti. Tidak grusa-grusu,
tergesa-gesa dan selalu berfikir matang sebelum mengambil keputusan yang pada
akhirnya nanti apapun yang terjadi terhadap keputusan yang ia ambil ia siap
menerimanya baik untung atau ruginya.
Kerja Keras
Kerja
keras merupakan faktor utama dalam strategi memulai bisnis. Karena memang dalam
bisnis ini diakui atau tidak sangat membutuhkan kerja yang ekstra di bandingkan
menjadi karyawan atau PNS. Bahkan ada opini bahwa di awal-awal membangun bisnis
bukanlah kita dapat makan dari bisnis kita itu, tapi justru kita di makan oleh
bisnis. Karena saat – saat terberat dalam bisnis adalah saat memulai, merintis
usaha dan kemudia saat – saat ketika usha mulai turun. Maka disinilah di
butuhkan kerja keras atau kerja yang ekstra. Kita harus rela mencurahkan waktu
kita untuk fokus kepada bisnis yang kita tekuni.
Namun
yang harus di jadikan catatan bagi seorang pebisnis muslim, dalam hal kerja
keras dan kerja ekstra dalam membangun bisnis ini adalah selalu menempatkan
sesuatu pada porsinya. Tempatkanlah kewajiban selalu di nomor paling depan,
kemudian yang lainnya. Jangan sampai waktu kita tersita hanya untuk mencari
dunia, hanya untuk tersibukkan oleh urusan dunia, namun bagilah waktu tersebut
secara proporsional dalam hidup kita. Jangan tinggalkan dunia, dan jangan pula
Lupa akhirat. Karena bagaimanapun kita akan selalau butuh dunia untuk menunjang
perbekalan menuju kampung akhirat kelak yang merupakan tujuan akhir dari
kehidupan manusia. Jangan sampai kita menukar akhirat dengan dunia yang hina. Jadikanlah
waktu dalam hidup yang sejenak ini untuk memperbanyak bekal di akhirat.
In Shaa Allah bersambung…