Diantara
hal yang banyak di kejar oleh kebanyakan manusia adalah kesuksesan. Kesuksesan
ini bisa berupa kesuksesan di dunia dan di akhirat. Sebagian orang ada yang
hanya mengejar kesuksesan dunia, dan sebagian lagi hanya berfokus pada akhirat
hingga ia melupakan dunia. Keduanya ini adalah hal yang kurang benar. Karena
ketika orang dalam hidupnya hanya berfokus pada kesuksesan dunia, dan melupakan
akhirat, maka mereka akan melakukan sesuatu tanpa timbangan syariat Islam, yang
akhirnya, perkara haram pun di terjangnya hanya untuk mencari dunia dan
kesenangannya.
Namun
di sisi lain ada sebagian saudara kita yang hanya fokus mengejar akhirat,
hingga dunianyapun ia lupakan. Hal ini juga merupakan perkara yang kurang pada
tempatnya. Karena bagaimanapun diakui, bahwa untuk mengejar akhirat, kita butuh
dunia. Coba hitung, berapa banyak ibadah-ibadah akhirat yang membutuhkan
sokongan dari materi dunia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya seperti ibadah
haji, zakat, shodaqoh, dan yang lainnya. Maka cara yang tepat untuk mendapatkan
akhirat adalah dengan berfokus mengejar akhirat dan tidak melupakan dunia
sebagai penyokongnya. Sehingga ketika ia akan memulai bisnis nya, ketika akan
memulai pekerjaannya, maka semuanya berlandaskan pada tujuan akhirat, sehingga
ia tidaklah melanggar apa-apa yang di haramkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Melanjutkan
tulisan mengenai kunci memulai bisnis yang
telah lalu, maka dapat di rumuskan beberapa cara dalam memulai bisnis dengan
berfokus pada tujuan akhirat sebagai berikut.
Fokus Pada Tujuan
Saat seorang
muslim ingin memulai bisnis dalam rangka mencari keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala maka salah satu
kunci nya adalah harus fokus pada tujuan. Fokus pada tujuan ini ada beberapa
sisi. Salah satu sisi fokus pada tujuan adalah kita mengembalikan semua apa
yang kita usahakan dalam bisnis adalah hanya bertujuan pada keridhoan Allah
yaitu kesuksesan di akhirat kelak. Maka di sisi lain, hal ini akan menimbulkan konsekuensi
yang harus ditanggung. Konskwensi dari fokus pada tujuan akhirat adalah bahwa
kita harus senantiasa berpayung pada syariat Islam dalam berbuat dan dalam
melangkah. Maka kita harus mampu menahan diri dari perbuatan, atau
langkah-langkah bisnis yang di larang dalam syariat. Seperti misalnya kita
menjauhi semua perkara yang mengandung ribawi, kita menjahui semua perkara
dalam hal-hal yang menimbulkan gharar dalam berbisnis, kita menjauhi
perkara-perkara dalam mengambil hak orang lain tanpa hak, dan lain sebagainya.
Setelah
kita berpatokan pada fokus utama dalam kita berbisnis, maka akan lebih baik
kalau kita mampu menjabarkan tujuan utama tersebut menjadi hal-hal yang dapat
terukur berupa visi dan misi yang akan kami singgung pada poin berikutnya. Dan
di saat kita memulai bisnis, hingga bisnis dapat berjalan, maka kita harus terus
fokus pada tujuan. Dan tidak membuat tujuan-tujuan cabang lainnya, yang hal ini
dapat berpengaruh pada performance bisnis kita.
Memiliki Visi Misi
Memiliki
visi misi yang jelas merupakan jabaran dari tujuan utama seorang muslim dalam
berbisnis yang telah di singgung pada poin diatas. Setiap pengusaha atau
pebisnis haruslah memiliki visi dan misi saat akan memulai bisnis. Karena
dengan berpatokan dengan visi misi ini, maka kemjuan bisnis kita dapat
terpantau dan terukur. Sejauh mana dalam kita memulai bisnis ini progresnya.
Apakah bisnis kita berkembang, ataukah tetap, atau bahakan menurun.
Dengan
memiliki visi misi yang jelas dalam memulai bisnis ini juga dapat di jadikan
sebagai acuan untuk pengambilan keputusan kedepannya. Dengan kita mengetahui
keadaan bisnis kita, apakah berkembang, tetap, atau mundur, maka kita dapat
merumuskan strategi dan kebijakan yang tepat bagi kemajuan usaha kita.
In syaa Allah bersambung…