Pada
saat ini jikakita lihat, pendidikan di masyarakat kita sudah mengalami
kemajuan. Hal ini di karenakan sudah cukup banyaknya fasilitas pendidikan dari
swasta maupun negeri yang terjangkau baik dari segi biaya maupun lokasi.
Saat
ini tidak hanya masyarakat kota saja yang dapat menikmati pendidikan tinggi.
Namun jika kita lihat di kampus-kampus perguruan tinggi negeri maupun swasta
akan kita dapati betapa banyak mahasiswa dan pelajar yang berasal dari daerah.
Hal ini juga merupakan wujud dari kemajuan pendidikan di Indonesia.
Namun
begitu, jika kita melakukan survey, maka akan kita dapatkan bahwa mayoritas
dari pelajar dan mahsiswa ini saat menmpuh sekolah tinggi tujuan akhirnya
adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Artinya dengan mereka bisa mengenyam
pendidikan tinggi di universitas-universitas yang bermutu harapannnya dapat
mempermudah mendapatkan pekerjaan yang nyaman dan dapat meningkatkan taraf
hidupnya.
Akhirnya
seperti kita lihat saat ini, di karenakan kebanyakan pelajar dan mahasiswa yang
mengenyam pendidikan tinggi ini tujuan akhirnya hanya untuk mendapatkan
pekerjaan yang layakdan mapan, maka di saat kelulusan tiba, makapengangguran
dengan pendidikan tinggi pun meningkat.Kini pengangguran tidak hanya di
dominasi oleh masyarakat dari kalangan pendidikan rendah, namun saat ini sudah
mulai meningkat pengangguran dari masyarakat yang berpendidikan tinggi
setingkat S1 sekalipun.
Saat
keluar lulus kuliah,mereka semua berbondong bondong mendatangi bursa kerja yang
diadakan oleh pemerintah maupun swasta. Berbondong-bondong memasukkan lamaran
keberbagai perusahan milik pemerintah maupun swasta. Berlomba-lomba mencari
peluang pembukaan lowongan PNS di manapun berada. Akhirnya karena terlalu
banyak pesaingnya, terlalu tinggi persaingan diantara lulusan perguruan tinggi
ini, banyak diantara mereka yang akhirnya putus semangat, putus harapan dan
melakoni pekerjaan apapun walaupun tidak perlau syarat pendidikan. Atau lebih
parahnya diantara mereka yang Muslim menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan
uang, baik bekerja di pusat-pusat Riba, perjuadian, maupun MLM yang telah lama
ada fatwa haram padanya.
Namun
yang di sayangkan adalah bahwa hanya sedikit saja dia antara mereka yang
memiliki cita-cita untuk menjadi pengusaha, dan mampu berusaha dengan jerih
payahnya tanpa merengek-rengek kepada
orang tua, perusahaan, ataupun kepada para pejabat-pejabat yang memiki posisi di
pemerintahan, ataupun perusahaan untuk dapat di referensikan bekerja di sana.
Entah dengan cara sogok, ataupun cara memanfaatkan kekuasaan dan cara-cara
yang bukan jalannya.
Padahal
jika seorang Muslim menyadari bahwa pemberi rizki adalah hanya Allah. Yyang
memberikan makan kepada kita hanyalah Allah. Yang mencukupi terhadap urusan
kita hanyalah Allah. Maka niscaya mereka tidak akan menghalalkan segala cara hanya
untuk meraih dunianya yang semntara ini. Tidaklah mereka akan takut tidak
kebagian rizki karena tidak meaksakan diri berbuat yang haram. Karena setiap
manusia telah di jamin rizkinya oleh Allah. Tidak akan habis rizki pada
seseorang tersebut keculi ajalnya telah datang, al maut telah menjemput. Maka
jangan pernah menghawatirkan masalah rizki ini, karena Allah telah
menanggungnya, dan manusia hanya berkewajiban menjemputnya dengan jalan-jalan
yang halal saja.
Kalaupun
jika kita memaksakan untuk berbuat yang telah di haramkan Allah dalam mencari
rizki itu, toh rizki yang akan kita dapatkan juga tidak akan berubah dan
bertamah banyak. Karena rizki ini telah tetap. Bagaimanapun jalannya mencari
rizki, baik halal, ataupun haram maka sebanyak yang telah di tetapkan Allah
sajalah yang akan ia dapat.
Maka
sangat merugilah orang-orang yang tidak memperhatikan darimana ia mengambil
Rizki itu. Padahal tidak akan bertmbah sedikitpun rizki itu walaupun ia
berusaha merampok bank dunia, dan justru ia akan mendapat adzap yang pedih
akibat perbuatannya ini. Maka sebagai seorang muslim kita harus bersabar
menjalani hidup ini. Entah banyak atau sedikit rizki yang kita dapatkan, maka
itulah jatah untuk kita, dan berharaplah untuk mendapat kebahagiaan akhirat.
Mari like Fanpage Kami di STRATEGI BISNIS MUSLIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar